Grand Trawas Hotel

Address: Jl. Raya Trawas, Belik, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur 61375, Indonesia

Address: Jl. Raya Trawas, Belik, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur 61375, Indonesia

Hotel/ Villa / Event Organizer

Hotel/ Villa / Event Organizer

Paguyupan Pariwisata Trawas

GUNUNG PENANGGUNGAN


Gunung penanggungan yang terletak di Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, Jawa Timur, ternyata tidak terlalu tinggi dibanding tetangganya, Gunung Arjuno. Gunung yang berketinggian 1.653 meter di atas permukaan laut ini bisa menjadi obyek pendakian yang menarik. Selain dapat menikmati pemandangan alam yang memukau di atas puncak, Anda dapat mengunjungi situs sejarah berupa candi yang jumlahnya puluhan, pertirtaan, dan peribadatan pada masa Hindu-Budha.
Kabarnya, di masa itu, Gunung Penanggungan ini dikenal dengan nama Gunung Pawitra.
Objek Pendakian di Gunung Penanggungan Jika Anda fobia mendaki gunung, tetapi ingin memiliki pengalaman seru berwisata alam, cobalah mendaki Gunung Penanggungan. Hanya diperlukan waktu sekitar 5 jam menuju ke puncak. Pemandangan /sunrise/ yang ditawarkan gunung ini begitu memukau, yang tidak akan Anda temui di tempat lain. Tidak hanya itu, lereng gunung pun dipenuhi situs purbakala yang jumlahnya lebih dari 50. Melewati setiap candi yang ditemui, akan membuat Anda merenung tentang kehidupan yang pernah ada di sana. Ya. Jika diperhatikan dari relief cerita pada bangunan, bisa dipastikan bahwa peninggalan purbakala tersebut berasal dari masa berakhirnya Kerajaan Majapahit (15 M).
Penelitian Situs Purbakala di Gunung Penanggungan Situs purbakala yang jumlahnya puluhan di lereng-lereng gunung, ternyata memiliki satu ciri khas arsitektur yang sama, yaitu bangunan yang berbentuk punden berundak-undak. Ada juga gua dan ceruk yang pada masa itu dijadikan sebagai tempat pemujaan, tetapi jumlahnya tidak banyak. Karena memiliki nilai sejarah tinggi, gunung ini pun menjadi daya tarik bagi para peneliti purbakala.

Tercatat pada 1951, Van Romondt meneliti situs purbakala di Penanggungan dan menemukan sekitar 81 buah tinggalan purbakala yang sebagian besar berbetuk punden berundak-undak. Tidak hanya Romondt yang kesengsem dengan gunung yang dianggap suci ini, W.F Sutterheim pun meneliti langsung situs purbakala yang ada di lereng gunung. Dari penelitiannya itu, dia menyimpulkan bahwa dahulu kala, punden berundak-undak yang jumlahnya puluhan itu berhubungan dengan tradisi pemujaan nenek moyang. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh konsep religi (Hindu-Budha) Indonesia yang menganggap gunung sebagai tempat tinggal para leluhur yang sudah meninggal.
Tidak hanya punden berundak-undak, ada beberapa candi yang dapat Anda jumpai saat menuruni lereng gunung, di antaranya Candi Gentong. Dinamakan Gentong karena pada candi tersebut terdapat batu yang mirip gentong dan sebuah altar. Selain Candi Gentong, ada Candi Sinta yang terdiri dari bangunan candi kecil, altar pemujaan kecil, dan bebatuan yang mirip nisan. Kemudian, Candi Jolotundo beserta candi-candi lain yang namanya tidak diketahui.

Nah, bagi pencinta sejarah, peninggalan purbakala akan menjadi daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. /Gunung Penanggungan/ ternyata tidak hanya cocok bagi yang suka mendaki, tetapi cocok bagi para sarjana ataupun pencinta sejarah yang memiliki rasa keingintahuan tinggi terhadap kepurbakalaan.
Berbagai Jalur Pendakian ke Gunung Penanggungan Ada 4 jalur pendakian yang bisa Anda tempuh untuk mendaki gunung ini, yakni jalur Jolotundo, Trawas, Pandaan, dan Ngoro. Jika Anda ingin melihat candi-candi purbakala, lewati jalur Jolotundo dan Ngoro. Namun apabila Anda tidak tertarik untuk melihat candi-candi tersebut dan hanya ingin menikmati suasana pegunungan Penanggungan, Anda bisa memilih jalur Trawas dan Pandaan.